Wabup Solok Dilaporkan ke Polda Sumbar terkait Dugaan Penipuan dan Penggelapan

SUMBAR, – Wakil Bupati Solok, Jon Firman Pandu dilaporkan ke Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Barat (Sumbar) terkait kasus dugaan penipuan dan penggelapan.

Kepala Bidang Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, Pandu dilaporkan oleh Iriadi Datuk Tumanggung.

Baca juga: Diduga Tak Mengerti UU Pers, Koordinator Pendidikan Kecamatan Lengayang Minta Berita Dihapus

“Kasus ini sedang ditangani oleh penyidik Subdit 2 Ditreskrimum Polda Sumbar, ” ujarnya kepada , Senin (23/5/2022).

Dalam penyelidikan perkara ini, polisi telah memeriksa telah tiga orang saksi dan dokumen. Pihaknya juga akan memeriksa saksi lainnya terkait kasus itu.

Baca juga: BPN Diminta Tegas Terkait Polemik Lahan 765 Hektare di Koto Tangah, Milik Kaum Maboet atau Negara

Meski demikian, dia enggan menjabarkan saksi yang telah diperiksa dan akan diperiksa dalam kasus itu.

“Sudah tiga orang saksi kita periksa. Sekarang masih kita lakukan pemeriksaan saksi-saksi, ” jelasnya.

Baca juga: Dugaan Penipuan Oknum BCA Finance Padang Garda NKRI Sumbar Angkat Bicara

Dia menuturkan, kasus ini dilaporkan oleh Iriadi pada 5 Mei lalu dengan Laporan Kepolisan Nomor : STTL/173.a/IV/2002/ SPKT/Polda Sumbar, diterima Kompol Azhari atas nama kepala SPKT Polda Sumbar.

Dalam laporan tersebut, Iriadi merasa tertipu terkait dugaan pemberian mahar kepada Partai Gerindra sebesar Rp850 juta jelang Pilkada Kabupaten Solok 2020.

Baca juga: Tony Rosyid: Erick Tohir Melakukan Pencitraan, Emang Salah?

Dia menghubungi Pandu dengan maksud agar Partai Gerindra membawanya maju menjadi Bupati Solok.

Namun, setelah mahar diberikan, Iriadi tidak mendapatkan tiket dari partai berlambang burung garuda itu untuk maju sebagai salah seorang calon.

Baca juga: HMI MPO dan YKMI Dorong Pemerintah Prioritaskan Vaksin Halal

Lantas, uang mahar yang diberikan juga tidak dikembalikan setelah Pilkada selesai digelar. Atas dasar itulah dia kemudian melaporkan Pandu ke polisi. (**)